Memang benar adanya jika wisata alam di Nusa Tenggara Timur menjadi daya pikat utama yang begitu sempurna. Akan tetapi ada pula atraksi lain yang tersedia untuk bisa dinikmati oleh para wisatawan lokal maupun mancanegara.
Sebut saja tarian dari NTT yang begitu khas dan penuh dengan gerakan eksotis di dalamnya. Tarian tradisional ini tentunya merupakan warisan yang bernilai tinggi secara turun-temurun yang wajib kita apresiasi.
Bahkan bagi para pelancong asing, tarian ini menjadi daya tarik eksotis untuk diabadikan ke dalam kamera digital yang mereka bawa.
Dari segi nuansanya semua tarian yang berasal dari NTT ini memang menawarkan sisi sama, yaitu kemeriahan dan menghibur siapa saja yang menontonnya.
Adapun 2 jenis tarian yang paling populer dari NTT ini adalah Tari Likurai dan Tari Tebe, yang mana masing-masing diantaranya memiliki makna dan daya pikat yang berbeda.
Tari Likurai sendiri merupakan tarian yang diberikan untuk menyambut dan mengirimkan prajurit ke medan perang. Singkatnya, kita bisa menyebutnya sebagai tarian perang.
Bahkan di masa lalu, para pejuang ini senantiasa membawa kepala para musuhnya sebagai bukti dan simbol dari kemenangan.
Pada saat itu, Feto atau wanita cantik setempat menampilkan tarian tersebut untuk menghibur dan menghormati para pejuang yang menang di medan perang. Dari segi nama, Likurai berasal dari Bahasa Tetun yang artinya “menaklukkan bumi”.
Lain lagi dengan tarian Tebe yang memiliki makna keseluruhan sebagai ekspresi kebahagian atau pencapaian apapun.
Para penari biasanya terdiri dari pria dan wanita yang menari berdampingan dan membentuk formasi lingkaran.
Selama pertunjukkan, mereka pun akan bernyanyi bersama atau melantunkan puisi. Suasana tarian akan semakin bersemangat ketika mereka menginjakkan tanah yang disesuaikan dengan ritme musik dan gerakan tariannya.
Kita sebagai penikmat tentunya harus mengenal terlebih dahulu beberapa aturan sebelum menonton. Misalnya terkait perilaku, kita tak diizinkan berisik selama menonton tarian.
Untungnya, pemotretan masih diperbolehkan asalkan mematikan fitur flash yang biasanya mengganggu penglihatan para penari. Selama kita menjalankan aturan tak tertulis tersebut, maka menikmati suguhan seni tari akan jauh lebih menyenangkan.